Selasa, 15 Mei 2012

Buat Ayah


Ayah,
Dia yang sering mengantar jemput ketika sekolah dasarku,
Lalu sering kali membelai kepala setelah usai pulang mengajiku,
Dan menyuapiku ketika ibu sedang sibuk didapurnya.

Ayah,
Nama besar dibalik semua motivator yang aku kenal.
Beliau temanku berbagi segala ilmu pengetahuan,
Darinya lebih kunikmati duniaku yang pengap, karena syukur adalah ilmu dasar kepuasan jiwa.

Ayah,
Dengan gagahnya dia menjadi orang yang menikahkanku.
Demi Allah, hari itu adalah hari yang paling bahagia bagi seumur hidupku.

Ayah,
Hingga ia menutup mata, adalah ia orang yang tidak pernah menolak semua inginku, meski sulit perwujudan baginya.
Aku adalah manusia yang begitu menikmati semua kehilangan atasmu, Yah.
Rasa cintaku yang pernah terpatri hanya pada selembar baju kemeja, namun cintamu terpatri dihati satu tingkat dibawah ibu.
Ya Rabb, jangan siksa ayah dengan semua dosa-dosa kami, sesungguhnya ia adalah penata syaf kami yang paling mulia dan selalu memuliakanMu serta para nabiMu.
Ya Rabb, benarlah ia yang mengajarkan kami untuk selalu patuh pada ibu lalu dirinya..

Palembang, 05 November 2011

Tidak ada komentar: