Senin, 01 September 2008

first FASTING

so sad...

no fast,,, always that, girl think.....
yups, tapi bSyukur aj bhw akyu normal, huauaaaahhhahaaa...

kangen, buka bareng si Aak,
smg aja Allah SWT msh ngizini,
rasanya tambah berkah,
kalo bs sholat n buka brg Aak...


Ya Allah,
trimakasih buat smua-muanya ya...
Amiiiin....

Jumat, 08 Agustus 2008

Doamu, Ayah juga Ibu

Ya Rabb,
Aku renyuh, tertunduk, dan lemah.
Begitu sayang Ngkau pada ku, memberikan satu kesempatan besar dangan segala kemudahan dan keindahan dari segala penjuru. Sebuah kesempatan besar untuk meraihnya melalui banyak tahapan, dan aku ragu, sangat ragu, dan ragu besar.. Apakah aku mampu.. ?
Demi engkau, Ya Rabb..
Yang maha mengetahui, sementara aku hanya nol besar dengan segala ketidaktahuan.
Ada ketakutan besar dihatiku, sungguh Rabb,
Aku takut mengecewakan kedua orang hebat dalam hidupku, Ayah Pun Ibu.
Ya Rabb...
Aku yakin, sangat yakin... Bahwa aku tidak mampu.
Tapi demi kedua orang tua ku yang sangat memimpikan hal itu, aku hanya mampu memohon padamu.
Beri aku kemampuan, kesempatan, dan keyakinan bahwa aku bisa lakukan hal itu, Rabb.

Baru tahap 1 yang akan aku lalui, tapi kedua orang tuaku begitu bersemangat, hingga semua yang mereka mampu beri pun lakukan untuk ku, mereka limpahkan. Apa yang harus aku perbuat, kecuali berusaha dan berdoa, pada Mu Rabb.
Semoga yang terbaiklah yang akan engkau berikan kepada hamba, agar hamba mampu berikan kepada kedua orang tuaku, dan berikanlah hamba kekuatan untuk menerima apa yang engkau berikan dan berikanlah kemudahan dalam hamba menjalani semua yang engkau berikan tersebut. Amin.....

Hamba yakin, ya Rabb, bahwa engkau tahu mana hal yang hamba inginkan dan mana hal yang hamba butuhkan, sementara hamba tetaplah hanya seorang hamba.

Selasa, 05 Agustus 2008

Anugerah Itu,

Terima kasih yang tak terhingga, Tuhan...

Masa lalu yang tak sempat kunikmati indahnya lalu, kini kembali. Meskipun dia bkn menjadi milikku nyata dan utuh. Tapi aku bahagia pun bersyukur. Ada rasa puas didadaku, karena sudah cukup bersyukurku dengan sisi kanan hati ku adalah kekasih dan sisi sebelah kiriku adalah sahabat. Apalagi yang ingin kutuai, selain indah.
Menelusuri kembali hari-hari lalu bersama sahabat-sahabatku, terasa luluh airmata yang tak mampu aku bendung, sungguh cuma kata kerinduan yang tersaji. Namun, aku begitu bangga dengan pundak gagah milik kekasih ku kini. Dia mampu membuat aku jadi mengerti, bahwa dunia ini bkn cuma airmata, namun ada pelangi yang akan terbit selepas airmata pergi. Lalu ada mentari dari teriknya kita mampu merasakan hangat. Ada rembulan yang mau membagi senyumnya. Dan yang paling indah dalam hidup ku, ada bintang yang mau menemani hatiku dimalam hari.

Sabtu, 12 Juli 2008

pranikah

Ada galau,
Ragu hinggap,
Gundah tertawa renyah,
Bayang kelap berkelebat,

Tuhan,,

Keinginan untuk menikah, mulai sedikit memburu bilik-bilik hatiku. Aku diantara nyata dan mimpi, ada sedikit airmata. Ingin sekali aku jujur pada orang yang sudah 23 tahun membesarkan aku, dengan sentuhan kasih sayangnya. Ketika itulah kekeluan melanda lidahku. Ada tetes airmata disitu, ketika aku hendak meminta restu.
Ada sedikit kontroversi yang aku alami dari hubungan ini, tapi tidak terlalu sulit untuk meyakinkan bahwa kami mampu. Ada realita yang harus aku pijak, bahwa laki-laki lembut itulah yang akan menjadi "calon" imam bagiku pun masa depanku kelak. Juga kebesaran hatinyalah yang nanti aku harapkan akan membendung amarah dan limpahan airmata ku nanti.

Meski aku pun dia, calon masa depan ku, masih dalam tahap bermimpi, tapi aku begitu lemah untuk menolak jemari yang mengikat gengaman yang begitu erat ini.
Semoga jalan aku begitupun dengan dia lebih dipermudah oleh Mu, Tuhan ku.

Senin, 30 Juni 2008

Untuk Tuhanku

pengen dapet sesuatu yang baru dari Mu, Tuhan..


Sesuatu yang benar-benar membuatku terdiam,
Sesuatu yang mengejutkan aku,
Sesuatu yang begitu aku belum ketahui,
Sesuatu yang begitu sulit aku bayangkan,
Sesuatu yang membuat duniaku akan berubah,
Sesuatu yang tak dapat diuangkan,
Beri aku itu, Tuhan....
Aku sangat inginkan itu, Tuhan...
Tak perlu aku ucapkan, karna kau mampu membaca hatiku...

Sabtu, 28 Juni 2008

:) Sukses Buatmu Kawan,,,



Pengennyo sih lebe lamo lagi... lamo niyan,,,

Tapi aku selalu mengingatkan diriku,

Bahwa semua berwaktu,

Bahwa disetiap kedatangan harus ada kepergian,

Meskipun dalam kepergian belum tentu ada yang datang sebagai ganti.

Dan ayunkan langkah dengan senyum untuk hari besok...

Sabtu, 14 Juni 2008

Aku, Pacarku, dan Calon Pacarku

Lemas,,
Aku diantara pikiran ku, ada sesuatu yang aku sembunyikan dari rongga-rongga nafasku. Diam-diam aku meniti nafas dalamku. Apakah aku akan terus seperti ini, hanya membisu...
Ada sesuatu yang belum mampu kungkap, ada peluh yang tertahan diantara ucapku. Aku cuma menanti saat tepat untukku keluar dari persembunyian ini. Tapi aku larut dalam keheningan yang tak memberi nyaman.
Remah-remah kebohongan mulai berserakan, aku bingung harus membersihkannya. Diam-diam, akgh... Kutarik nafas panjang yang tak sempat kunikmati aroma wangi tubuhku sendiri. Biasanya farfum seharga 120 ribu ini mampu membuat ku tenang bila emosi membuncah, bila lelah mengena. Tapi.. Kali ini tidak.
Aku ragu, apakah ini akan selamanya ataukah hanya sementara. Pertanyaan yang tak sempat kujawab, karena aku sengaja melarutkan hati dalam adukan manis cinta itu.
Biasanya aku akan mengentah kembali setelah melewati masa satu minggu, tapi tidak kali ini. Tapi aku tetap ragu, karena aku takut, rasa itu akan membunuhku. Aku hanya mampu menarik nafas dalam, sekaligus terlarut dalam-dalam bersama secangkir kopi dari Italia. Nikmat,, aku bisa menyakini untuk ini. Yah, kopi Italia ini nikmat sekali.
Tapi, aku kembali merentas sunyinya lorong sepi hati ini. Aku jatuh cinta lagi, tapi aku ragu. Aku sangat ragu, apakah ini benar-benar hati tulusku, atau hati bulusku. Karena beberapa minggu ini aku merasakan kebosanan yang terlalu.
Hubungan yang sudah terjalin selama 4 tahun ini begitu membosankan untuk hari-hariku akhir-akhir ini. Padahal dia tak pernah melakukan kesalahan yang membuat aku membuncah, justru dia yang selalu mengajakku berpikir menuju masa depan. Tapi hal itu, aku anggap biasa saja.
Maafkan aku cinta,
Aku harus mengkondisikan diri dengan segala keberanianku menata hati, antara engkau pacarku, dan dia calon pacarku.
Lagi, maafkan aku...
Aku jatuh cinta lagi, meski hanya berhubungan jauh, sekedar lewat sms, hayalan pun mimpi-mimpi saja, tapi aku bahagia...

Kamis, 12 Juni 2008

Palembang cihuY..


Bahagia,,,
Teramat, bahkan aku terlarut dalam kata-kata diatas,
Yakin,
Aku sangat meyakini bahwa aku tak salah berdomisili,
Nag siang ataw malem,
Kota ini tetep cihuY...
Palembang.

Rabu, 11 Juni 2008

akh, lelah tak berujung....

Dari malam panjang yang entah,
Dari lalu lalang yang telanjang,
Dari semua sisi suram...
Aku sendiri,
Meniti airmata yang telah mati,
mengais sisi kelam tak berarti.






Tuhan,
Ada alur yang belum aku dengar, lihat, pun rasa,
Ada rahasia besar yang engkau sembunyikan,
Antara malam dan siang,
Antara aku tahu dan ketidak tahuanku.
Terima kasih untuk semua, Tuhan..

Jumat, 06 Juni 2008

sepatu buat pacarku

Dari realita,,
Ketika aku mencari sepasang sepatu,
Akan berjam-jam, berminggu-minggu, tapi tak hingga berbulan,
Ada puluhan toko besar pun kecil kusinggahi,
Mulai dari harga termahal hingga termurah,
Ada yang berkualitas, namun tak ku temui kenyamanan,
Dari semua segi ku tinjau..

Secara nista,
Aku ingin harga sesuai kantong,
Kualitas terbaik, nyaman, kuat pun tahan lama..

Tersadarlah aku,,,
Bahwa serumit itukah aku..?
Karena hal itu mampu mempengaruhi aku dalam mencari priaku..

Aku tahu tak ada kaki kanan serupa kiri,
Tak ada kenyamanan dengan cara mencari dijalanan,
Tak selamanya kemewahan menawarkan kenyamanan,
Pun tak akan selalu rapuh dihargai murah.

Rabu, 04 Juni 2008

Tawa dan Tangis Berbeda Tipis

Ketika Hati Tersentuh Cinta,,,
Ada pekerjaan yang terbengkalai,
Ada kata yang salah,
Ada airmata yang tak pada tempatnya,
Ada mimpi (meski berbeda tipis, antara mimpi atau hayalan),
Ada lelah yang begitu tiba-tiba,

Semua menjadi menu komplit di setiap harinya, dalam ruang kerja, dalam koridor kerdil yang
terselubung, berbentuk hati .
Antara kepalsuan dan keyakinan menjadi adonan yang semakin mengental, membuatku meyakini kepalsuan tersebut.
Aku selalu berdusta demi mencari kebenaran atas namaku sendiri, tanpa memperdulikan orang lain yang mengaku perduli kepada ku.
Kubiarkan diri ku berdiri diantara entah, yang tak mengisyaratkan.
Kesalahan terbesarku adalah memberikan pupuk nomor satu dalam menyemai hati yang tak pasti, dia tumbuh subur, lebih subur dari kenyataan.
Dia menjadi pohon hati yang berbuah mimpi, tapi aku begitu menikmatinya.

Minggu, 25 Mei 2008

Merevisi Malam

Aku takut ada kekecewaan yang berujung air mata disana
Samar malam telah menggeser sore
Aku menangkap air mata dari raut keruh ku di kaca yang kutaruh dimeja kerjaku.
Aku menangis...
Kegalauan yang entah ini tak dapat aku tawar dengan doa, keresahan ini terus menjejal hati, hingga aku terkepar dan terus melarut dengan air mata berteman prasangka
Bagiku dimalam hari adalah sebuah restu untukku menitikan bulir bening yang keluar dari segarnya kedua kelopakku
Ada beberapa lara yang menungguku disitu untuk berdiskusi
Namun, disana aku bisa memperjelas semua pada apa yang telah kuperbuat, meski "lagi" air mata harus meniti
Tapi bagiku hal tersebut adalah nada bagi nadi ku agar berdetak kembali
Aku harus tetap berdiri, meski aku akan kehabisan sumber airmata
Aku akan tetap merevisi malam, walau aku entah terhadap diriku.

Jumat, 23 Mei 2008

Buat Perempuan

Perempuan adalah objek dari biadabnya semua perilaku makhluk bertenaga "si kuat". Sedari jaman Rasulullah, hingga kini. Meski sudah terkoar-koar dengan segala urat yang kebiru-biruan tampak dipermukaan para demonstrawati untuk menyampaikan pembelaannya terhadap kaumnya tapi... untuk kesekian kalinya wanita tetap lemah.
Aku begitu bangga dan bahagia mendapati semua anggota keluargaku yang berjenis kelamin wanita tak ada yang pernah menjadi korban atau semua bentuk pelecehan dari kaum si kuat. Tapi aku begitu miris ketika setiap hari aku membaca koran buatan daerah ku lalu kudapati "tak pernah absen" ada penganiayaan pun pelecehan yang terjadi dengan kaum ku. Aku menangis...
Tanpa pernah mengenyampingkan untuk mencari pembenaran atau penyalahan dari kaum yang kuat, barangkali saja memang si kuat tak mampu menahan sang nafsunya, baik nafsu anu atau nafsu ini. Tapi barangkali mungkin kaum ku lah yang telah memancing sang faktorial si kuat tadi, hingga merekalah (si kuat) yang ternyata lemah dengan segala kebiadaban yang selalu mengonotasikan hal indah dengan otak mesum mereka.
Maaf kontroversi selalu terjadi, tapi kembali bukan masalah benar atau salah yang harus dicari. Tapi mencari solusi untuk hidup damai dan berdampingan, tanpa ada aral buat kaum ku berinovasi. Jangan pernah memberi kesimpulan dari buku yang tampak kulitnya saja. Baca Terlebih dahulu buku tersebut, untuk kemudian menarik kesimpulannya. Jangan pernah melirik wanita dari baju yang mereka kenakan, karena tak selamanya wanita yang berbaju ketat itu adalah pelacur.

Kamis, 22 Mei 2008

Palembang - Semarang

Ada satu kisah yang berajak menjadi asa...
dari relung yang makin menjauh,
dari maya yang kian meraba,
dari pasti yang kini menjadi mimpi
Ada satu rasa yang berubah...
ketika semua janji menjadi basi,
ketika dia telah benar-benar mengambil keputusan,
Ada setitik airmata,,,
aku rapuh dalam berpijak,
aku ragu dalam berpikir,
aku tahu aku salah, tapi aku tetapkan hati
aku membenci semua kota itu.

Mencoba

Seorang pemuja adalah bintang yang kabur ketika sesorang menatap kilau yang begitu amat yang keluar dari kerlingnya...
Mendapat hal tersebut aku begitu ingin mencoba menjadi dasar dari awal sang bintang, dia selalu menghalau segala amarah, kesombongan, tak nyata, dan menepis semua hal yang menghancurkan..
Dengan ribuan teman, naungan yang luas, dan rangkulan yang begitu erat, membuat ia tegar meski harus hidup diantara angin malam...
Aku tetap mencoba, meski harus aku tebus dengan rinai airmata.