Kamis, 17 Mei 2012

Alur Aliran Hati

Semua perhatian merupakan pelukan hangat dari kejauhan,
Ketika linangan airmata tak mampu jadi jawaban,
Ada liur-liur manis yang sedang mengaliri hati,
Pengganti asinnya airmata yang menandakan itu adalah kelemahan.

Bahagia yang telimpah pada pundak gagah itu,
Saat aku melemahkan diri.
Hangat terasa pada hati lembut itu,
Bila amarahku telah melewati meteran normal,
Antara badai dan sejuknya salju begitu tipis saat aku adalah raga yang rapuh.

Derai tawa yang menganti linangan bulir bening,
Acap kali mengaliri kedua kelopak sayuku mengartikan bahwa aku sangat membutuhkannya.
Aku begitu bahagia karna kini telah mampu mengartikan kehadirannya adalah isian pada sebuah bejana hati yang kosong.
Bila kemarin, kehadirannya adalah hampa bagi hari pun hatiku.

Tuhan,
Beruntungnya diriku,
Mengapainya ketika aku belum merasakan keterlambatan, kehilangan ataupun airmata merugi,
Meski lerai-lerai luka masih mengisi hati,
Ketika aku harus merelakan semua kebahagian pada sisi lain,
Namun aku telah tegak berdiri melangkah pada satu hati, dia.

Tidak ada komentar: