Senin, 29 September 2014

Buat Suami part 1

Dear hubby,
Ini tulisan pertamaku, setelah kita pindah rumah. Rumah mungil yang engkau siapkan, untuk engkau, aku, dan anak-anak kita.

Ayahati, sapaan sayangku untukmu.

Yah,
Kadang aku khawatir berlebihan. Mengenai ananda yang belum kunjung hadir. Namun, engkau senantiasa membuatku tenang. Sebab ada doa yang senantiasa kita panjatkan. Benar, kita datang dari kedua sisi yang sehat. Akan tetapi, perihal mengapanya hanya Allah SWT yang punya jawab, mengapa.

Yah,
Bahagiaku untuk semua kesabaran yang engkau curahkan. Namun, maafkan untuk setiap hari amarah yang ada-ada saja hadir setiap hari. Hingga kini, kadang penyulut amarah itu hadir disebabkan oleh kesepian yang menemaniku di setiap lelah pulang kerja. Semoga engkau tetap memiliki cara menenangkan amarah hatiku.

Yah,
Terima kasih atas waktu yang selalu engkau sediakan. Apakah hanya untuk mendengarkan keluh kesahku, bahkan untuk mewujudkan mimpi perjalananku. Hati ini meletup bahagia, meskipun perjalanan menuju pantai yang engkau hadiahkan itu, harus kita tempuh dengan bermotor, semisal Palembang-Kalianda, Lampung Selatan.

Yah,
Semoga Allah SWT senantiasa menyehatkan mu dan aku, karena urusan bahgia tak perlu diragukan lagi. Allah SWT selalu melimpahkan kita dengan segala nikmat dan rezekiNya. Dan menjaga kita dalam lingkup kebersamaan hingga kita tutup usia.
Amiiin.


Pada senja menjelang maghrib.
Palembang, 29 September 2014

Tidak ada komentar: